Wednesday, December 6, 2017

Laporan Praktek Batu


Daftar Isi


















                               

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENGENALAN BAHAN DAN ALAT

1.1 Bahan

a.Batu bata
            Batu bata adalah suatu bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat tanpa bahan campuran tambahan. Kemudian dicetak dalam ukuran tertentu berbentuk balok dan dikeraskan melalui pembakaran, sehingga tidak hancur lagi bila direndam dalam air.Standar ukuran bata di Indonesia adalah:
52 mm x 115 mm x 240 mm - 50 mm x 110 mm x 230 mm

 











                                                                                                            
Gambar : Batu Bata
                

b. Pasir

            Pasir adalah suatu bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung dan juga dapat dibuat dari gilingan batu. Pasir merupakan butiran-butiran mineral atau agregat halus yang mempunyai gradasi 0 – 4 mm. fungsinya dalam pasangan adalah sebagai bahan pengisi.Setiap tumpukan pasir harus diberi alas agar pasir tidak bercampur dengan tanah yang ada di bawahnya, lebih-lebih sewaktu pengambilannya dengan sekop.Dengan demikian kebersihan pasir dapat dijamin dan mutu dari konstruksi bangunan yang kita kerjakan dapat di tingkatkan.
5







c. Air
            Air yang dipakai untuk membuat suatu adukan, hendaklah memenuhi syarat – syarat yang ditentukan. Umpamanya untuk plesteran – plesteran yang putih, tidak boleh dipakai air yang mengandung kotoran yang memberikan warna pada adukan, misalnya zat besi yang akan memperlihatkan noda – noda coklat pada plesteran. Untuk membuat suatu adukan kita harus memakai air yang jernih, kalau ada yang mengandung zat lain itupun kadarnya harus kecil sekali. Banyaknya pemakaian air tergantung pada jenis adukan yang dibuat, keadaan cuaca dan sebagainya.
5




Gambar: Air

d. Kapur
            Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian dilebur dengan air sehingga menjadi tepung.Sifat dari kapur adalah menyerap air, justru itu kapur harus disimpan terhindar dari kelembaban.Kapur berfungsi sebagai bahan pengikat dalam adukan, agar kapur tetap mempunyai daya ikat yang baik, maka penyimpanan kapur dilapangan harus ditempat yang kering dan usahakan didalam ruangan yang beratap, agar terhindar dari hujan.Juga penimbunan kapur ini harus lebih tinggi dari permukaan banjir daerah tersebut.
5
              Gambar : Kapur


e. Semen

            Semen adalah bahan hidrolik,artinya dapat mengikat mengeras setelah bereaksi dengan air sebagai bahan pengikat (setelah di campur dengan air),semen mempunyai proses pengerasan yang relatif cepat yang  penyusunannya juga relatif rendah jika di bandingkan bahan pengikat yang lainnya. Semen sebaiknya di simpan di tempat yang terlindungi dari panas dan hujan serta terhindar dari udara lembab.

§  Sifat-sifat semen
v Terbentuk dalam suhu 1400áµ’C-1500áµ’C
v Mengeras bila terkena air dan udara lembab
v Membentuk tepung halus


Gambar: Semen

1.2 Alat

            1. Sendok Spesi
            Sendok spesi adalah alat yang terpenting dalam pekerjaan konstruksi batu, karena berguna untuk mengambil dan meletakan mortar dalam pemasangan. Alat ini terbuat dari pelat baja yang tipis dengan tangkai dari kayu. Daun sendok ini berbantuk segi tiga, dan sisinya sama panjang dengan bata.
            Gunanya untuk mengambil dan meletakkan mortar dalam pasangan terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai kayu berbentuk segitiga




Sendok spesi kecil
 

Sendok spesi lancip
 
 





·         Sendok kecil
           
            Gunanya sama dengan sendok spesi, tapi digunakan pada bidang dimana sendok spesi tidak dapat digunakan. Misalnya : mengisi siar, memasang ubin dna lain-lain.


2. Waterpass

Terbuat dari alumunium dan dilengkapi dengan kotak niva,yaitu sebuah tabung yang didalamnya berisi cairan ether dan ada gelembung udara didalamnya. Waterpass memiliki 3 tabung yang ke-1 untuk mengukur kedataran, yang ke-2 untuk mengukur ketegakkan dan yang terakhir mengukur diagonal.

 



Gambar waterpas

            3. Roskam

            Alat ini  terbuat dari baja, plastik  dan kayu,alat ini juga terbuat dari pelat tipis dan diberi tangkai kayu dibelakangnya. Berguna untuk mendrop mortar pada saat memplester dinding dan juga untuk menghaluskan permukaan plesteran.



 



Gambar: roskam

            4. Jointer
           
            Jointer terbuat dari besi plat yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga berguna untuk membersihkan dan membentuk siar pada pasangan bata. Juga ada yang terbuat dari besi bulat dan diberi tangkai kayu.
 

                                                                                              
 


Gambar : jointer
           

            5. Plat Siku

            Terbuat dari plat besi atau baja dengan sudut siku-siku dan dilengkapi garis-garis ukuran dalam cm, gunanya untuk menyetel kesikuan pada sudut-sudut pertemuan dinding, siku ini 90°.


 





Gambar siku







            6. Line Boblyn

6            Alat ini terdiri dari dua potongan kayu yang terbuat sedemikian rupa, yang dihubungkan dengan benang. Kegunaanya adalah sebagai garis petunjuk kelurusan pemasangan batu bata .













           
            7. Kotak Spesi / Jolang

Terbuat dari plat besi yang tipis dengan bentuk trapesium dan diberi tangkai pada sisinya untuk dipegang yang berguna untuk meletakkan mortal sewaktu pemasangan bata.


7




Gambar jolang






            8. Palu karet

            Palu pemukul keramik adalah suatu alat yang dibuat khusus untuk tukang batu. Ini digunakan untuk memukul,guna untuk mendapatkan keseimbangan yang kita inginkan.

Gambar : Palu karet




            9. Sekop
           
            Alat ini matanya terbuat dari plat besi, matanya lurus searah dengan gagang pegangannya dan ujung matanya agak melengkung ke depan pegangannya terbuat dari kayu dan pada pangkalnya diberi lapisan yang terbuat dari besi. Kegunaan alat ini adalah untuk menyedot pasir dari tanah, mengaduk campuran material dan lain-lain sebagainya .
 




Gambar sekop

                       
Gambar : Sekop



            10. Sikat Kawat


            Terbuat dari kawat,dan gagangnya berupa kayu. Alat ini berguna untuk membersihkan sisa mortal yang melekat pada bata.

Gambar : Sikat kawat

            11. Ayakan pasir

            Ayakan pasir terbuat dari kawat mesh yang diberi rangka kayu dan berbentuk empat persegi panjang. Gunanya adalah untuk menyaring pasir, semen dan kapur untuk mortar. Bentuknya ada yang berkaki, dan ada juga yang diberi tali gantungan. Dan yang kecil dapat digunakan langsung dengan tangan.

Gambar : Ayakan pasir




            12. Meteran    

Meteran ada yang terbuat dari plat baja tipis dan digulung dalam suatu kotak sebagai pelindungnya. Juga ada yang terbuat dari kayu dan disebut meteran lipat.Pada meteran ini tercantum garis-garis ukuran dalam inch, cm dan mm. kegunaannya adalah untuk mengukur ketebalan, lebar, panjang dan tinggi dari suatu benda kerja.Panjangnya bermacam-macam dari 1 m s/d 5 meter.
7






Gambar : Meteran

            13.Unting-unting

Terbuat dari kuningan,besi atau timah,dengan berat lebih dari 300 gram s.d. 500 gram. Berguna untuk mengukur ketegakan suatu konstruksi,juga mengukur ketepatan suatu titik bangunan. 

Gambar:unting-unting

14. Gerobak dorong

2

            Mengunakan gerobak dorong adalah suatu hal yang sangat efektif dalampengangkutan bahan kelokasi pekerjaan. Umpamanya untuk mengangkutpasir,semen, kapur, dan juga mortar. Gerobak dorong biasanya mempunyai roda karet atau plat besi yang dibuat.

Gambar : Gerobak dorong

            15. Ember

Ember terbuat dari plastik dengan bentuk piramid terpancung, dan diberi tangkai untuk pegangannya. Kegunaanya adalah untuk mengambil air, menakari pasir atau semen, membawa adukan dan lain-lain sebagainya .




Untitled

Gambar : Ember
     
     16. Cangkul


            Alat ini mempunyai mata plat besi dan gagang yang terbuat dari kayu. Gunanya adalah untuk mengaduk material yang dikerjakan, menggali tanah dan lain sebagainya .
Gambar : Cangkul








BAB II

CARA KERJA


2.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

1.      Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
2.      Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3.      Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
4.      Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
5.      Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            2.1.1 Tujuan Intruksional Umum

          1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan yang benar
          2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi adukan yang         benar
          3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewaktu bekerja     dengan benar

2.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1.  Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
          2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil maksimal.

            2.1.3  Prinsip Kerja

          Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang  memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

            2.1.4 Dasar Teori

          Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu      sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.
          Batu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Ø  Batu Alam
                        Ada beragam material yang dapat dipakai untuk melapisi dinding. Batu alam         salah satunya. Aksen dekoratif yang indah dapat tersaji, jika kita cermat dalam      memilih dan memasangnya. Batu alam membuat tampilan ruangan jadi alami.   Bentuk, tekstur, dan motifnya mampu membuat suasana ruang berubah sejuk alami.           Dalam pemasangan, batu alam dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan.
                        Batu alam dapat dipasang dengan pola seperti batu bata dinding, kotak-kotak        bujur sangkar, dan susun sirih. Selain juga pemasangan maju mundur. Pilihan pola ini   dapat disesuaikan dengan keinginan atau sesuai dengan karakter batu yang dipakai.
            Batu candi
                        Batu ini berupa lempengan. Mudah menyerap air karena berpori besar,        teksturnya kasar apabila terkena air, warna batu lebih kelam. Biasanya semakin hitam.           Ukuran yang tersedia: 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. Tersedia pula ukuran lebih besar, berkisar antara 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40 cm x    40 cm.
                        Umumnya batu candi digunakan pada eksterior. Misalnya di teras, selasar, dan       pagar. Namun, tak tertutup kemungkinan batu candi dipakai pada interior. Biasanya     hanya sebatas pemanis ruangan.

            Batu paras
                        Beda dengan batu candi, batu paras memiliki tekstur lebih halus. Proses      pembuatannya dibantu mesin penghalus. Warna pun lebih terang. Ada yang kuning,            hijau, cokelat, dan putih. Ukuran yang umum diperjualbelikan adalah 10 cm x 10 cm           sampai 20 cm x 40 cm. Batu ini cocok di segala ruang, eksterior maupun interior.          Sebagai aksen dinding atau lantai. Namun, jika aplikasi batu paras di ruang eksterior             perlu proses coating. Tingkat porositasnya yang tinggi membuat batu ini mudah     lembap dan ditumbuhi lumut. Hal penting yang perlu diketahui saat pemasangan,    gunakan adukan semen yang lembek agar batu dapat terikat kuat pada dinding.
            Batu kali
                        Bongkahan menjadi ciri utama batu kali. Batu ini biasa digunakan untuk     fondasi rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukurannya biasanya tidak teratur. Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan agak sedikit ribet. Butuh tukang ahli supaya hasilnya rapi.
            Batu andesit
                        Batu ini paling keras di antara batu alam yang umum dipakai. Tingkat porositasnya paling kecil karena berpori rapat. Warnanya gelap. Ukuran yang tersedia            mulai 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm, dengan ketebalan 3-4 cm. Seperti halnya        batu paras, penggunaan batu ini cocok di segala ruang. Pola yang banyak digunakan adalah susun bata. Pola ini menjadikan struktur pelapis dinding ini kuat karena saling mengikat.
            Cementaid
                        Mempunyai Coating untuk Batu Alam, selain untuk memproteksi dari serangan jamur dan lumut, penggunaannya juga dapat memperindah tampilan batu alam,memperpanjang usianya serta meningkatkan kekuatannya dari kelapukan.
           
            Ada 2 Tipe Coating Batu Alam :
            1. Driceal Natural Look :
                        Warna sama persis seperti batu alam sebelum dicoating cocok diaplikasikan            pada    batu palimanan, terracota, paras jogja, marmer, granit, dll
            2. Gloscoat Wetlook :
                        Tampilan Glossy / Mengkilap, menimbulkan efek Basah Cocok diaplikasikan          pada    batuan yang diletakkan dekat area air (kolam renang, air mancur, dll).         Diantaranya     Batu Kali, Batu Candi, Batu Andesit, dll

Ø  Batu buatan
                        Batu buatan adalah bahan bangunan yang sengaja dibuat menyerupai batu alam dan dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu. Contoh : batu bata, batako, concrete block, paving block.

Ø  Bahan-bahan
                        Disini akan dikenalkan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pekerjaan batu baik itu material utama maupun material dari bahan perekat batu tersebut.
·         Batu bata
            Terdiri dari 2 macam yaitu :
            1. Bata merah
            Bata merah adalah suatu unsur bangunan yang terbuat dari tanah liat dengan atau tanpa bahan tambahan seperti serbuk gergaji, sekam padi atau pasir. Tanah liat ini dicetak berbentuk balok – balok, lalu dibakar dengan C untuk mengeraskannya, sehingga tidak dapat hancur°temperatur 1050 lagi bila direndam dalam air.
            Penimbunan dilapangan harus diberi lantai dengan jarak 30 cm dari permukaan tanah. Bata disusun berdiri arah lebarnya dan disusun berselang – seling             empat buah – empat buah. Ketinggian penyusunan max 2 m ini untuk memudahkan    dalam pengambilan. Diatasnya ditutup dengan kain terpal atau plastik agar air hujan             tidak terserap oleh bata merah.

MA(467)
            2. Super Bata
                        Super bata adalah bahan bangunan yang bentuk dan kegunaannya sama dengan bata merah. Super bata juga terbuat dari tanah liat dan dicampur dengan pasir halus. Pembuatannya melalui proses mekanis, oleh karenanya super bata mempunyai       permukaan halus dengan ukuran yang sama. Biasanya bata ini dibuat tidak penuh, tapi berlobang sehingga dapat menghemat bahan baku dan menghasilkan ikatan yang kuat dengan mortar. Karena Super bata mempunyai permukaan yang halus, maka pada   pemakaiannya kita tidak memerlukan plesteran lagi. Dan juga karena bentuknya yang bervariasi, maka dapat dibuat pemasangannya yang artisrik.

            3. Batu Cetak
            Batu cetak adalah suatu bahan bangunan yang diproduksi oleh masyarakat kita, terbuat dari trus dan kapur dengan perbandingan 5 : 1. Banyak keuntungan yang           dapat kita ambil dari pemakaian batu cetak ini, umpamanya untuk pemasangan 1 m2 dinding lebih sedikit jumlah batu yang diperlukan, dan juga mengurangi keperluan mortal sampai 30 – 50 %. Berat pasangan jauh lebih ringan dari konstruksi bata merah bias 50 % lebih ringan, sehingga tidak diperlukan lagi pondasi yang tidak terlalu dalam. Disebabkan oleh bentuk batu cetakan yang beraneka macam, sehingga menarik, dan karena itu pula, dinding tidak usah diplester karena ini sudah cukup menarik. Komposisi mortar untuk pemasangan batu cetak ini harus sama dengan komposisi bahan batu cetak itu sendiri, sehingga dapat menghasilkan ikatan yang baik antara mortar dan batu cetak.

            4. Batako Press
                        Batako press ini terbuat dari adukan kapur, pasir, tras dan semen, pencetakannya dengan mesin press, dibuat berlobang untuk menghemat bahan dan juga untuk isolasi suara dan panas. Dan biasanya tembok sebelah luar tidak diplester lagi, kecuali bagian dalam dinding.

          Ukuran Standarnya untuk Indonesia adalah :
          a. 52 mm x 115 mm x 240 mm
          b. 50 mm x 110 mm x 230 mm
         
          Syarat pembuatan siar
          a. Siar tegak = 1 – 1,5 cm
          b. Siar datar = 1 – 2,5 cm

            Pekerjaan pasangan bata telah dikenal sejak kurang lebih 6000 tahun yang lalu        (Zaman Babilonia). Peningkatan konstruksi kuno terlihat di Mesir, Roma, Eropa,           Inggris, Cina dan Indonesia (kerajaan majapahit dan sriwijaya).
            Di Indonesia, sebagian pekerjaan pasangan bata menggunakan bata merah yang      dihasilkan oleh industri kecil, hal ini umumnya kekuatan mutunya rendah serta         memiliki daya serap air yang tinggi. Pembuatan bata merah mutu tinggi dihasilkan oleh industri besar di buat setelah tahun 1970 (pelita), yaitu bata bentuk pegal, berlubang atau berongga dan berbentuk bata lapis. Tapi bata jenis ini jauh lebih mahal dibanding dengan bata industri kecil (4 s/d 7 kali lipat), maka untuk kontruksi pasangan bata yang umum (dinding rumah tinggal biasa dan sejenisnya) dipakai hasil industri kecil, meski mutunya kurang lebih 1/3 sampai ½ dari bata mutu tinggi.                    
            Berbagai jenis bahan bangunan dapat dipergunakan untuk membut didinding         bangunan, tetapi bata merupakan salah satu jenis bahan untuk pemasangan didnding         yang banyak digunakan. Hal tersebut dikarenakan :
  • Dinding pemasangan bata dapat berfungsi sebagai pembagi ruangan
  • Mampu menahan beben
  • Isolasi terhadap panas dan suara
  • Proteksi terhadap kebakaran dan cuaca
  • Relatif merah dan awet
  • Dalam bidang datar sangat fleksibel
  • Menampilkan permukaan luas yang menarik (estetika)
            Sedangkan sifat dinding pasangan bata yang menarik oleh ahli teknik dan arsitek, sehingga sering digunakan, yaitu :
  • Kuat tekan dan lentur, kedua gaya ini menyatu menjadi gaya vertical dan gaya horizontal
  • Daya hantar panas yang baik, dapat menahan panas pada pasangannya (sehingga ruangan tidak panas) kemudian mengeluarkannya pada suhu rendah
  • Daya sekat suara atau kedap suara
  • Ketahanan api sampai 600°C (sedangkan beton 300°C)
  • Tahan terhadap pemuaian dan penyusutan (tergantung bayak bahan perekat)
  • Tahan terhadap daya rembes iar hujan
            Dalam satu pasangan tembok bata, diperlukan kurang lebih 30% adukan untuk       mambuatnya. Dinding tersebut dibuat sedemikian, sehingga memenuhi syarat         kekuatan, keawatan dan stabilitas serta memberikan sifat yang baik terhadap pengaruh cuaca dimana tembok itu didirikan /  dibangun. Juga ditempat yang memiliki gangguan gempa bumi, sifat tembok itu juga harus tahan terhadap gaya-gaya horizontal.
            Karena pasangan dinding bata merupakan susunan dari bata dan adukan / mortar, maka sifat dinding tersebut dipengaruhi oleh sifat bata dan adukan pasangannya. Oleh karena itu pengetahuan mengenai sifat bata, terutama sifat kekuatannya perlu diketahui       sehingga dapat diperkirakan kekuatan dinding tembok yang akan dibangun / dibuat.
            Disamping itu perlu diketahui cara pelaksanaan pekerjaannya, karena walaupun      bahan yang dipakai baik mutunya tetapi bila cara pelaksanaan tidak benar maka akan menghasilkan tembok yang tidak baik. Oleh karena iti sifat suatu dinding tembok bata         tergantung dari beberapa faktor, yaitu:
         

            2.1.5 Alat dan Bahan

          A. Alat
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop                                                   18.Ruskam
10. Tingle                                                 22. Straigh Edge
11. Pensil                                                  23. Skrap spesi
12. Apply trowel                                      24. Unting-unting
          B. Bahan
          1. Pasir
          2. Semen/Kapur
          3. Air

            2.1.6 Keselamatan Kerja

          1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
          2. Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi.
          3. Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan.
          4. Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
          5. Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.
          6. Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur                                     ditempat pekerjaan.
          7. Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
          8. Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing
             dilapangan.

            2.1.7 Langkah Kerja

         1. Pasir di ayak dengan ayakan yang tersedia.
         2. Pakailah pakaian kerja yang sudah di sediakan sebelum memulai
             pekerjaan.
   3. Gunakan Peralatan pada Tool Keeper seseuai dengan keutuhan.
   4. Tempatkanlah peralatan dan bahan di sekitar lokasi pengaduk, agar                                      mudah di jangkau    dan mudah diambil.
   5. Dalam pengadukan mortal perbandingan yang biasa di pakai adalah                                   perbandingan dalam volume, umpanya 1 sendok kapur : 2 ember pasir,                                    kita tidak memakai semen hanya menggunakan kapur saja.
   6. Ambil 1 bagian kapur, dan 2 bagian pasir, masukkan kedalam bak                                       pengaduk.
   7. Diaduk sampai benar-benar merata.
   8. Bahan-bahan yang sudah teraduk tersebut di tumpukkan di tengah bak                       pengaduk menjadi satu, dan buat kawah di tengahnya.
         9. Kemudian di tambahkan air ke dalamnya, tanyakan kepada instruktur                        berapa banyak air yang  di butuhkan. Kemudian aduk dengan cara                                 membolak-balik dengan cangkul pengaduk.                   
         10. Setelah siap dikerjakan sesuai dengan job, bersihkan kembali alat yang                             digunakan pada tempat nya.




















5

2.1.8 Gambar Kerja

2.2 Tata Cara Penyiapan Tempat Kerja

         1.   Tentukan lokasi dimana bidang kerja anda, kemudian garis pada lantai kerja dengan kapur sesuai dengan gambar kerja.
         2.   Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan di pakai dalam bekerja, kemudian tempatkan sedemikian rupa, tidak terlalu jauh / mudah untuk di jangkau.
         3.   Tempatkan kotak spesi kira-kira 70 cm dari bidang pekerjaan dan susun bata di kiri-kanan dari kotak spesi.
         4.   Waterpass, tongkat ukur, plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
                        5.   Peralatan yang tajam seperti line bobbyn di letakkan di sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
                        6.   Sebelum bata di susun dengan baik terlebih dahulu batu bata harus di rendam terlebih dahulu, karena bata mempunyai daya resap yang tinggi. Hal ini di lakukan untuk mencegah pengurangan daya ikat pada ikatan bata tersebut, sehingga partikel-partikel bahan pengikat yang ada di dalamya tidak terserap oleh bata.
                       

2.3 Pertanyaan

     1. Apa yang di maksud mortal (adukan) ?
     2. Sebutkan alat-alat yang digunakan untuk mengaduk mortal ?
     3. Tuliskan langkah-langkah kerja dalam menyiapkan adukan ?
     4. Tipe coating batu alam dibagi 2, sebutkan dan jelaskan !
     5. Apa tujuan instruksional umum ?

2.4 Jawaban

     1. Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta                          air sampai konsisten tertentu.
     2. Alat untuk mengaduk mortal ialah :
a. Jolang
b. Sekop
c. Cangkul
d. Gerobak dorong
e. Ember
     3.langkah kerja pengadukan mortal ialah :
      a. Pasir di ayak dengan ayakan yang tersedia.
            b. Pakailah pakaian kerja yang sudah di sediakan sebelum memulai                                          pekerjaan.
c. Gunakan Peralatan pada Tool Keeper seseuai dengan keutuhan.
            d. Tempatkanlah peralatan dan bahan di sekitar lokasi pengaduk, agar                                             mudah dijangkau dan mudah diambil.
            e. Dalam pengadukan mortal perbandingan yang biasa di pakai adalah                                          perbandingan dalam volume, umpanya 1 sendok kapur : 2 ember pasir,                                               kita tidak memakai semen hanya menggunakan kapur saja.
            f. Ambil 1 bagian kapur, dan 2 bagian pasir, masukkan kedalam bak                                        pengaduk.
g. Diaduk sampai benar-benar merata.
h. Bahan-bahan yang sudah teraduk tersebut di tumpukkan di tengah bak
    pengaduk menjadi satu, dan buat kawah di tengahnya.
i. Kemudian di tambahkan air ke dalamnya, tanyakan kepada instruktur
    berapa banyak air yang  di butuhkan. Kemudian aduk dengan cara
    membolak-balik dengan cangkul pengaduk.
j. Setelah siap dikerjakan sesuai dengan job, bersihkan kembali alat yang
   digunakan pada tempat nya.
4.Tipe coating batu alam yaitu:
            1. DRICEAL Natural Look - Warna sama persis seperti batu alam sebelum dicoating cocok diaplikasikan pada batu palimanan, terracota, paras jogja, marmer, granit, dll
            2. GLOSCOATWetlook - Tampilan Glossy / Mengkilap, menimbulkan efek basah cocok diaplikasikan pada batuan yang diletakkan dekat area air (kolam renang, air mancur, dll). Diantaranya Batu Kali, Batu Candi, Batu Andesit, dll
5. Tujuan instruksional umum :
1.      Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan yang benar
2.   Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi adukan yang benar
3.   Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewaktu bekerja dengan benar



































BAB III

PASANGAN DINDING BATA ½ BATU IKATAN BIASA


3.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

1.      Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
2.      Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3.      Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
4.      Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
5.      Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            3.1.1 Tujuan Intruksional Umum

          1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan yang benar
          2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi adukan yang         benar
          3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewaktu bekerja     dengan benar


            3.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1.  Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
          2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil    maksimal.

         

            3.1.3  Prinsip Kerja

          Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang  memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

            3.1.4 Dasar Teori

          Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu      sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.

3.2  Alat dan Bahan Yang Digunakan

       a. Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop                                                   18.Ruskam
10. Tingle                                                 22. Straigh Edge
11. Pensil                                                  23. Skrap spesi
12. Apply trowel                                      24. Unting-unting

      
       b. Bahan yang digunakan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur
4. Air

3.3 Keselamatan Kerja

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi.
3. Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan.
4. Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
5. Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.
6. Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur ditempat        ....pekerjaan.
7. Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
8. Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing dilapangan.

3.4 Langkah-langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Tentukan tempat/lokasi pekerjaan.
3. Ambil sendok spasi dan sebuah bata pasang melintang dengan
     jarak 15- 20 cm dari ujung pasangan, lalu datarkan dengan
     water pass kearah panjang dan lebar, kemudian pasang
     melintang pada ujung yang satu lagi dengan cara yang sama.
4. Ambil benang dan cantolkan pada kedua bata itu hingga lurus.
5. Pemasangan dilakukan, tangan kiri memegang bata dan tangan kanan
    memegang .sendok spasi.
6. Kemudian letakan bata diatas spasi yang sudah disebarkan diatas pondasi, kerja               ....dengan sisi bat ayang panjang sejajar dengan benang, pinggir bata harus ....mempunyai     kerengangan 1,5 mm.
7. Pertemuan antar batu pertama dan batu kedua harus dibatasi oleh spasi setebal ....1cm.
8. Untuk pemasangan bata selanjutnya, caranya sama dengan bara kedua dan         begitu .pula sampai selesai lapis pertama.
9. Kemudian untuk lapis kedua kita mulai bata setengah, dan sisinya dibuat tegak ....         lurus dengan memakai water pass.
11. Pasang 1/2 bata pada uujng satu lagi seperti tadi, dan sisinya dibuat tegak                     lurus dengan memakai water pass.
11. Kemudian letakkan line bobyn sebagai pedoman kedataran dan pasang lapisan .....bata kedua selanjutnya sampai selesai.Begitulah selanjutnya sampai seterusnya .....selesai.




















3.5 Gambar Kerja


     
 







PERSPECTIVE


 



LAPISAN  2


 



LAPISAN 1


 


     LAY OUT




3.6 Tata Cara Penyiapan Tempat Kerja

         1.   Tentukan lokasi dimana bidang kerja anda, kemudian garis pada lantai kerja dengan kapur sesuai dengan gambar kerja.
         2.   Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan di pakai dalam bekerja, kemudian tempatkan sedemikian rupa, tidak terlalu jauh / mudah untuk di jangkau.
         3.   Tempatkan kotak spesi kira-kira 70 cm dari bidang pekerjaan dan susun bata di kiri-kanan dari kotak spesi.
         4.   Waterpass, tongkat ukur, plat siku dan sendok spesi diletakkan di atas kotak spesi.
                        5.   Peralatan yang tajam seperti line bobbyn di letakkan di sisi bata dengan matanya yang tajam menghadap bata.
                        6.   Sebelum bata di susun dengan baik terlebih dahulu batu bata harus di rendam terlebih dahulu, karena bata mempunyai daya resap yang tinggi. Hal ini di lakukan untuk mencegah pengurangan daya ikat pada ikatan bata tersebut, sehingga partikel-partikel bahan pengikat yang ada di dalamya tidak terserap oleh bata.

3.7 Pertanyaan

1. Apa-apa saja alat untuk pemasangan dinding bata ½ batu ?
2. Sebutkan bahan untuk pemasang dinding ½ batu ?
3. Sebutkan 2 langkah kerja ?
4. Apa tujuan pemasangan dinding bata ½ ?
5. Berpakah tebal siar datar pada pemasangan dinding ½ bata ?


3.8 Jawaban 

1.   1. Sendok spesi                                         10. Meteran
       2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir

4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop                                                   18.Ruskam
10. Tingle                                                 22. Straigh Edge
11. Pensil                                                  23. Skrap spesi
12. Apply trowel                                      24. Unting-unting
2.    a. Batu bata
b. Pasir
c. Kapur
d. Air
3.    a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
       b. Tentukan tempat/lokasi pekerjaan.
4.   a. Dapat mengukur ketegakan dan kedataran pasangan dengan  waterpass.
      b. Memasang dinding seperdua bata dengan benar.
      c. Meningkatkan skeel tentang cara memasang batu bata yang baik dan benar.
      d. Menggunakan semua jenis peralatan masontry.
5.   Siar datar tebalnya 0,8 – 1,2 cm.


















BAB IV

PASANGAN DINDING SATU BATA IKATAN JERMAN


4.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

6.      Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
7.      Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
8.      Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
9.      Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
10.  Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            4.1.1 Tujuan Intruksional Umum

          1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan       yang benar
          2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi                         adukan yang           benar
          3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewaktu bekerja  dengan benar


            4.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1.  Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
          2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil    maksimal.
         
         


            4.1.3  Prinsip Kerja

          Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang  memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

            4.1.4 Dasar Teori

          Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu      sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.

4.2  Alat dan Bahan Yang Digunakan

a. Alat yang digunakan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop                                                   18.Ruskam
10. Tingle                                                 22. Straigh Edge
11. Pensil                                                  23. Skrap spesi
12. Apply trowel                                      24. Unting-unting

      


b. Bahan yang digunakan


 1. Batu bata
 2. Pasir
    3. Kapur/semen
    4. Air


4.3 Keselamatan Kerja

1.  Berdoa
2.  Menggunakan Helm
3.  Memakai sepatu Safety
4.  Memakai Baju kerja
5.  Memakai masker

4.4 Langkah-langkah kerja

1.  Hitung kebutuhan bahan-bahan yang di perlukan dalam pemasangan      berdasarkan gambar kerja.
2. Aduk mortal dengan konpesisi 1 Kp : 3 Ps Sebanyak yang di perlukan.
3. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan di letakkan dengan teratur di dekat lokasi kerja.
4. Buat kepala pasangan dengan bata melintang pasang setiap ujung pasangan yang akan di muat dengan jarak 15 s/d 20 cm. Dan kepala pasangan ini harus salinan waterpass.
5 .Kemudian cantolkan line bobbyn pada kedua bata itu, lalu kita mulai memasang bata lapisan pertama dengan bata melintang sampai penuh.Bata tidak boleh menyentuh benang, tapi diberi renggang 1 mm dari benang.
6.  Untuk pemasangan lapisan ke –II ,dimulai dengan memasang bata ¾ panjang .
                        7.  Untuk Lapisan ke-III sama dengan lapisan pertama ,yaitu dimulai dengan bata
                             melintang pada kedua ujung pasangan.
                                      8.  Pemasangan bata pada lapisan ke-IV, kita Lakukan dengan memasang bata ¾ pada ujung yang tegak ,dan dilakukan dengan bata melintang ,dan pada yang lain nya kita pasang memanjang dua berjajar.
9.  Begitulah pemasangan selanjutnya, lapis demi lapis silih berganti, sehingga         terpasang.

 4.5Tujuan :

1. Membuat pasangan satu bata dalam ikatan Jerman (Deutch Bond) dengan
Teknik yang benar.
2. Membuat awalan pasangan tegak
3. Menghitung kebutuhan bahan yang di butuhkan per m2 pasangan.Dengan
Komposisi adukan 1 kp : 3 ps
4. Menghitung bahan yang akan di pakai dalam lembaran kerja.

            Setelah mengerjakan pekerjaan memasang dinding bata ½ batu, maka perlu diketahui masih ada lagi pasangan yaitu pasangan satu batu dalam ikatan jerman.Dalam ikatan ini, Mahasiswa di tuntun untuk dapat memasang pasangan ini dengan benar, mengukur ketegakan dan kedatarannya dengan waterpass, serta mampu menghitung kebutuhan bahan yang di butuhkan.Hasil dari kerja ini, mendapat ketegakan dan kedataran yang tepat sesuai gambar kerja.
                       



















4.6 Gambar Kerja

perspektif kerja 2

PERSPEKTIF

s

LAPISAN 2

LAPISAN 1


layout kerja 2 


LAYOUT

4.7 Pertanyaan

3.      Apa tujuannya membuat pasangan dinding satu batu ikatan  jerman?

4.8 Jawaban

     1. . Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop

     2. Bahannya:
        a.Batu bata
        b.Kapur/semen
        c.Pasir
        d.Air
   

     3. Tujuannya:
        a. Membuat pasangan satu bata dalam ikatan Jerman (Deutch Bond) dengan
        teknik yang benar.
        b. Membuat awalan pasangan teggak.
        c. Menghitung kebutuhan bahan yang di butuhkan per m2 pasangan.Dengan
        Komposisi adukan 1 kp : 3 ps
        d. Menghitung bahan yang akan di pakai dalam lembaran kerja.


 4. Yang harus di pakek saat bekerja yaitu:
    a.  Berdoa
    b.  Menggunakan Helm
    c.  Memakai sepatu Safety
    d.  Memakai Baju kerja
    e.  Memakai masker

 5.  Dimulai dengan memasang bata ukuran ¾ panjang.

























BAB V

PASANGAN GIGI JATUH


5.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

11.  Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
12.  Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
13.  Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
14.  Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
15.  Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            5.1.1 Tujuan Intruksional Umum

1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan                       yang benar
2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi         adukan yang benar
3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewaktu                                bekerja dengan benar

            5.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1. Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil                                maksimal.      

            5.1.3  Prinsip Kerja

          Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

5.2  Alat dan Bahan Yang Digunakan

       a. Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop                                                   18.Ruskam
10. Tingle                                                 22. Straigh Edge
11. Pensil                                                  23. Skrap spesi
12. Apply trowel                                      24. Unting-unting

       b. Bahan yang digunakan


1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur / semen
4. Air


5.3 Keselamatan Kerja

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi.
3. Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan.
4. Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
5. Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.
6. Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur ditempat        ....     pekerjaan.
7. Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
8. Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing dilapangan.

5.4 langkah kerja

1.      Baca Do’a
2.      Menyiapkan alat dan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan
3.      Mengaduk mortal di dalam jolang
4.       Membuat lay-out pekerjaan yang akan dilaksakan
5.      Dikedua sisi lain dari pasangan gigi jatuh dipasang pasangan ½ batu.
6.      Dikedua sisi pasangan gigi jatuh, ujungnya tetap dipasang bata utuh yang dimana Baris berbaris
7.      semakin keatas lapisan, bata dikurang satu persatu.
8.      Dipertemuan 2 dinding terbentuk sudut siku diempat sisi dinding dan dipasang ...bata ¾ ditengah dinding pasangan bata.
9.      Dikedua sisi pasangan gigi jatuh harus benar – benar terukur kemiringan dan.seimbang sampai ke lapisan paling atas.
10.  Bersihkan tempat kerja.
11.  Cuci alat kerja kemudian simpan di kotak peralatan.





5.5 gambar kerja


 











































5.6  Pertanyaan

1.      Kapan pasangan batu gigi jatuh digunakan ?
2.      Apa saja alat yang digunakan dalam pemasangan bata gigi jatuh ?
3.      Apa saja bahan yang digunakan dalam pemasangan bata gigi jatuh ?
4.      Apa tujuan pemasangan bata gigi jatuh ?
5.      Jenis sepatu apa yang dipakai saat melakukan praktek?

5.7  Jawaban

1.      Pasangan gigi jatuh ini biasa digunakan pada saat pelaksanaan kerja setengah selesai dan hendak dilaksanakan pada keesokan harinya.
2.       Alat yang dibutuhkan:
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop
 3.   Bahan yang dibutuhkan
1. Batu bata
2. Kapur / Semen
3. Air
4. Pasir
 4.   Tujuannya adalah
 a. Memasang bata dengan dua sudut melintang
 b. Di salah satu sudut membentuk pasangan model tangga 
 5.  Sepatu safety



BAB VI

JOB KOMBINASI

 

6.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

16.  Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
17.  Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
18.  Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
19.  Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
20.  Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            6.1.1 Tujuan Intruksional Umum

          1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan       yang benar
          2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi  adukan yang  benar
          3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewakt bekerja  dengan  benar

            6.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1.  Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
          2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil    maksimal.

            6.1.3  Prinsip Kerja

          Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang  memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

            6.1.4 Dasar Teori

          Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu      sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.

6.2  Alat dan Bahan Yang Digunakan

       a. Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop
      
b. Bahan yang digunakan


1. Batu bata
2. Pasir
        3. Kapur/semen
         4. Air


6.3 Tujuan Dan Dasar Teori

1.   Memasang kombinasi antara ikatan ½ batu ,ikatan Jerman dan juga          ikatan,sudut    (90),dan pilar.
2.   Memplester dinding dan Pilar.
3.   Memasang Keramik 20/20.
4.   Mengitung bahan yang di gunakan dari gambar kerja.
5.   Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan pasangan bata.
        6.    Mahasiswa diharapkan mampu mengerjakan segala bentuk pekerjaan                                yang ada.
                              Pada bab VI ini, mahasiswa di tuntut harus mampu memasang pekerjaan kombinasi ini, yang terdiri atas ikatan ½ batu, ikatan jerman dan juga ikatan sudut siku. Setelah pasangan selesai, mahasiswa juga di tuntut mampu memplester dan memasang keramik pada dinding dan lantai. Sebagai acuan bagi mahasiswa dalam mengerjakan  job yang sebenar nya setelah selesai dari politeknik.

         Intruksi umum :
1.      Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah kerja.
2.      Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3.      Ukuran panjang dan tinggi sesuai dengan gambar kerja.

6.4 Keselamatan Kerja

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi.
3. Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan.
4. Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
5. Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja.
6. Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur ditempat        ....pekerjaan.
7. Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
8. Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing dilapangan.

6.5 Langkah-langkah Kerja

1.      Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
2.      Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
3.      Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
4.      Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
5.      Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen
6.   Buat lay out di tempat yang akan di pasang dinding.
7.   Mulailah membangun dinding seperti yang terlihat di dalam gambar dengan tegak, datar dan siku , dengan memenuhi aturan pemasangan bata.
8.   Pasangan disusun hingga mencapai ketinggian 15 lapisan.
9.   Antara pasangan A dan Pasangan B di pasangkan rolax setelah terlebih dahulu di buat pilar.
















6.6 Gambar Pasangan Ikatan Kombinasi







GAMBAR PEMASANGAN PILAR
 


                                                                                                       Lapisan 2








                                                                             
   Lapisan 1

Pemasangan bata seterusnya
     


















Pilar
RANGKAIAN PEMASANGAN ROLAG

6.7 Pertanyaan

1.  Sebutkan alat yang digunakan untuk memasang ikatan kombinasi?
2.  Sebutkan bahan yang digunakan untuk memasang ikatan kombinasi ?
3. Bagaimana cara memasang ikatan kombinasi dengan baik dan benar ?
4. Sebutkan langkah-langkah dalam pemasangan ikatan kombinasi ?
5. Sebutkan tujuan dari praktek ini ?



6.8 Jawaban

1. Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                         16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop




2. . Bahan yang digunakan


1. Batu bata
2. Pasir
        3. Kapur/semen
        4. Air

    

3. Ikuti petunjuk dan melihat langkah-langkah kerja

4. Langkah-langkah:
a.      Sediakan bahan dan alat yang dibutuhkan pada lokasi pekerjaan.
b.     Buat lay out ti tempat yang akan di pasang dinding.
c.      Mulailah membangun dinding seperti yang terlihat di dalam gambar dengan tegak, datar dan siku , dengan memenuhi aturan pemasangan bata.
    d. Pasangan disusun hingga mencapai ketinggian 15 lapisan
e. Antara pasangan A dan Pasangan B di pasangkan rolax setelah terlebih    dahulu di buat pilar.
5. Mahasiswa diharapkan mampu mengerjakan segala bentuk pekerjaan yang  ada


BAB VII

PLASTERAN DINDING

 

 

7.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

21.  Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
22.  Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
23.  Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
24.  Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
25.  Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            7.1.1 Tujuan Intruksional Umum

1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan                       yang benar
2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi         adukan yang benar
3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewaktu                                bekerja dengan benar

 

            7.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1. Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil                                maksimal.      
         

            7.1.3  Prinsip Kerja

          Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

7.2  Alat dan Bahan Yang Digunakan

       a. Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop



b. Bahan yang digunaka


1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur / semen
4. Air



 

7.3  Langkah-langkah Kerja

1. Memeriksa kelurusan, ketegakan dan kedataran dinding yang akan diplasterkan.
2. Membersihkan dinding yang akan diplasterkan.
3. Mulailah mengerjakan plasteran pada dinding yang telah disiapkan.
4. Setelah melakukan plasteran ambil tongkat perata, untuk melihat kerataan           dinding  tersebut.
5. Kemudian ukur segala sisi kelurusan, ketegakan dan kedatara



7.4 Gambar Kerja

7.5 Pertanyaan

1. Apa saja alat yang digunakan untuk plasteran?
2.Sebutkan bahan yang digunakan untuk plasteran ?
3. Apa tujuan dari kegiatan ini ?
4. Sebutkan langkah-langkah kerja untuk plasteran ?
5. Apa yang kita lakukan sebelum memulai kerja ?


7.6 Jawaban

1. Alat yang digunakan untuk plasteran
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                          16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                                17. Sepatu safety
9. Sekop
2. Bahan yang digunakan untuk plateran
a.       Semen
b.      Pasir
c.       Kapur
d.      Air


3. Dengan mengerjakan ini diharapkan mahasiswa nantinya dapat :
a.       Mengerjakan pekerjaan plasteran dengan baik dan benar.
b.      Mengetahui alat - alat dan bahan - bahan yang dibutuhkan.
c.       Mengerjakan teknik pekerjaan yang benar.
4. Langkah-langkah
a.       Memeriksa kelurusan, ketegakan dan kedataran dinding yang akan diplasterkan.
b.      Membersihkan dinding yang akan diplasterkan
c.       Mulailah mengerjakan plasteran pada dinding yang telah disiapkan.
d.      Setelah melakukan plasteran ambil tongkat perata, untuk melihat kerataan dinding ....tersebut.
e.       Kemudian ukur segala sisi kelurusan, ketegakan dan kedataran.
5. Yang kita lakukan adalah berdoa


























                               




BAB VIII

PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

 

8.1 Mengaduk Mortal Secara Manual

26.  Siapkan alat, bahan dan letakan disekitar lokasi kita akan mengaduk
27.  Ambil semen, pasir sesuai dengan perbandingan yang kita gunakan
28.  Kemudian aduk campuran antara semen dan pasir secara merata dengan menggunakan skop
29.  Setelah semua bahan tercampur dengan rata, baru kita tambahkan air kedalamnya
30.  Kemudian aduk lagi hingga rata sampai menghasilkan mortar yang plastis dan homogen

            8.1.1 Tujuan Intruksional Umum

          1.  Mahasiswa mampu menentukan takaran bahan dengan perbandingan       yang benar
          2.  Mahasiswa mampu mencampur dan mengaduk bahan sampai menjadi  adukan yang  benar
          3.  Mahasiswa mengetahui cara penempatan bahan dan peralatan sewakt bekerja  dengan  benar

 

            8.1.2 Tujuan Intruksional Khusus

1.  Mahasiswa melakukan kegiatan dengan disiplin.
          2. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang mendapatkan hasil    maksimal.

8.1.3  Prinsip Kerja

           Dalam  pekerjaan  konstruksi  batu  ini tenaga  kerja  adalah  faktor  yang  memegang peranan  penting, terutama  kalau kita  membicarakan tentang  kekuatan  konstruksi. Sebab yang  dikatakan  memasang batu tidaklah hanya menyusun batu sedemikian saja, tetapi ada aturan dan teknik tertentu.

8.1.4 Dasar Teori

                        Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu            sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat

8.2  Alat dan Bahan Yang Digunakan

       a. Alat yang diperlukan
1. Sendok spesi                                        10. Meteran
2. Palu karet                                             11. Sikat kawat
3. Water pass                                            12. Ayakan pasir
4. Siku besi baja                                       13. Gerobak dorong
5. Block / line bobine                               14. Jointer
6. Kotak spesi / Jolang                             15. Benang
7. Ember / Timba                         16. Sendok plasteran
8. Cangkul                                               17. Sepatu safety
9. Sekop
      
b. Bahan yang digunakan


1. Keramik
2. Pasir
3. Semen
4. Kapur
5. Air



8.3 Langkah Kerja

1. Bersihkan daerah pemasangan keramik
2. Pasangkan layoutnya sesuai ukuran
3. Sikukan sudut
4. Setelah itu baru pemasangan keramik dimulai
5. Waterpass kerataan keramik


8.4 Keselamatan Kerja

1. Gunakan pakaian kerja dan perlengkapan lainya dengan lengkap.
2. Tempatkan peralatan disekitar tempat kita bekerja agar memudahkan pekerjaan.
3. Memahami dan membaca petunjuk kerja.
4. Simpan dan bersihkan alat pada tempatnya setelah selesai bekerja.
5. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
6. Pusatkan pikiran pada pekerjaan.

8.5 Tujuan

1. Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat memasang keramik dengan cara yang       benar.
2. Mengenal alat dan bahan dalam pemasangan keramik.











8.6 Gambar Kerja

Gambar pemasangan yang sudah siap
Gambar penarukan mortal


8.7 Pertanyaan

1. Sebutkan bahan yang digunakan untuk memasang keramik ?
2. Sebutkan alat yang digunakan untuk memasang keramik ?
3. Bagaimana cara memasang keramik dengan baik dan benar ?
4. Sebutkan langkah-langkah dalam pemasangan keramik ?
5. Sebutkan tujuan dari praktek ini ?

8.8 Jawaban

1. Bahan yang digunakan :
a.       Keramik
b.      Pasir
c.       Semen
d.      Kapur
e.       Air

2. Alat yang digunakan :
a.       Waterpass
b.      Palu karet
c.       Ember
d.      Sendok spesi
e.       Cangkul/sekop
f.       Benang

3. Selalu teliti dan jarak antar keramik harus selalu diperhatikan, supaya      kerataannya sama harus diukur pakai waterpass.

4. Langkah kerja:
a.       Bersihkan daerah pemasangan keramik.
b.      Pasangkan layoutnya sesuai ukuran.
c.       Sikukan sudut.
d.      Setelah itu baru pemasangan keramik dimulai.
e.       Waterpass kerataan keramik.
5. Tujuan:
a.       Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat memasang keramik dengan cara yang benar.
b.      Mengenal alat dan bahan dalam pemasangan keramik


BAB IX

KESIMPULAN DAN SARAN


9.1 Kesimpulan

               Kegiatan bengkel konstruksi kerja batu (masondry) merupakan latihan dasar Mahasiswa/i untuk dapat mahir dalam pemasangan batu dalam segala jenis konstruki batu. Mahasiswa/i juga dipastikan dapat menguasai segala hal-hal yang berhubungan dengan kontruksi batu, seperti pemasangan pasangan bata 1/2 batu, pasangan bata 1 batu dalam ikatan jerman (deutch bond), pasangan kombinasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan konstruksi kerja batu (masondry).
               Kegiatan bengkel konstruksi kerja batu (masondry), juga untuk memudahkan mahasiswa/I untuk mengetahui proses dan langkah kerja dalam pemasangan batu dilapangan secara langsung dan dapat mendapatkan jawaban dari permasalahan-permasalahan yang mahasiswa/I temukan saat mengerjakan job-job yang ada. Sehingga setelah kegiatan selesai, mahasiswa/I dapat dipastikan benar-benar mahir dalam pemasangan batu.

9.2 Saran

1.      Untuk menjaga agar pekerjaan dapat di kerjakan sesuai dengan waktu perencanaan, maka sebaiknya masalah-masalah yang timbul di lapangan harus segera di selesaikan.
2.      Hendaknya setiap item pekerjaan, hal-hal kecil yang di anggap perlu harus            tetap dilaksanakan.






DAFTAR PUSTAKA



v  Catanese ,Anthony j. &Snyder,jemes C.1992.Perencanaan Kota.Jakarta:Erlangga
v  Frick, Heinz.1997.pola StrukturaldanTeknikBangunan di Indonesia. Yogyakarta:Kanisius
v  Browsing internet
v  H.Miswar,ST.MT .2013.jobsheet.lhokseumawe:politeknik negerihokseumawe
v  Catanese ,Anthony j. & Snyder,jemes C.1992.Perencanaan Kota.Jakarta:Erlangga
v  Frick, Heinz.1997.pola Struktural dan Teknik Bangunan di Indonesia. Yogyakarta:Kanisius
v  Browsing internet
v  Muhammad Ikhsan.2013.catatan harian bengkel sipil praktek batu.lhokseumawe:tidak di terbitkan






















TAKARIR




A
Air adalah air yang digunakan untuk mengaduk mortal hendaklah yang bersih atau air yang dapat diminum. Air berfungsi untuk menghomogenkan adukan mortal dan merendam batu bata.

B
Batu bata adalah suatu bahan bangunan terbuat dari tanah liat dan tanpa bahan campuran tambahan. Kemudian dicetak dalam ukuran tertentu berbentuk balok dikeraskan melalui pembakaran. Ukuran 52 mm x 115 mm x240 mm. 50 mm x 110 mm x 230 mm.

C
Campuran yang dibuat sesuai standar, mempunyai kualitas yang baik dan kuat mempunyai ukuran yang sesuai kebutuhan aturan dari pada konstruksi bangunan. Dalam prosess campuran mempunyai cara dan kebutuhan yang di pakai dalam suatu lokasi yang dipakai pada tempat tertentu.
K
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian dilebur dengan air sehingga menjadi tepung. Seperti cair kapur adalah menyerap air, justru itu kapur harus disimpan terhindar dari kelembapan. Kapur berfungsi sebagai bahan pengikat dalam adukan sesuai kebutuhan.

S
Semen adalah sebagai bahan pengikat utama dalam adukan dan semen akan membeku kalau terkena air atau udara lembab. Untuk mencegah terjadinya pengerasan, maka semen harus disimpan didalam ruangan khusus tidak perlu diberi jendela.













DAFTAR TAKARIR
ABJAD
HALAMAN
Air
Ayakan pasir
Batu bata
Batu candi
Block bobyne
Benang
Cangkul
Ember
Gerobak dorong
Jointer
Jolang
Kapur
Meteran
Pasir
Sikat kawat
Siku baja besi
Semen
Sekop
Sendok spesi
Sendok plasteran
Waterpass
A
A
B
B
B
B
C
E
G
J
J
K
M
P
S
S
S
S
S
S
W


2
7
1
12
4
9
6
5
8
8
5
1
6
2
7
4
1
6
3
8
4

PENJURUS





















LAMPIRAN FOTO











HASIL PASANGAN DINDING ½ BATA

HASIL PASANGAN IKATAN BATA JERMAN



IMG00418-20130907-1138

                                                
                             











HASIL PASANGAN BATA IKATAN GIGI JATUH














HASIL KOMBINASI
















 HASIL PLASTERAN DINDING

HASIL PEMASANGAN ROLAG

HASIL PEMASANGAN KERAMIK



No comments:

Post a Comment