Tuesday, November 1, 2016

Laporan Praktek Plumbing

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia memindahkan air dari sungai/sumur kerumah dengan menggunakan ember. Lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan.

Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak ataupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain.

Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.

Dengan adanya sistem instalasi pemipaan di dalam ruamah ataupun gedung dan industri dapat memudahkan segala keperluan yang membutuhkan  alat plumbing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan lain sebagainya.


1.2  Rumusan Masalah
Dalam laporan ini terdapat beberapa rumusan masalah yang terkandung di dalamnya, antara lain :
1.      Apa saja jenis dan fungsi pipa?
2.      Alat-alat apa saja yang digunakan saat melakukan instalasi pipa?
3.      Bagaiman cara membuat klaim lait pada pipa ?
4.      Bagaimana cara pemotongan dan penguliran pipa?
5.      Bagaimana langkah-langkah proses penginstalasian pipa?

1.3 Tujuan

                Laporan ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu   :
1.      Mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari pipa
2.      Mengenal alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing
3.      Memahami cara membuat klaim kait untuk pipa
4.      Memahami cara pemotongan dan penguliran pipa
5.      Mengetahui langkah-langkah proses penginstalasian pipa






BAB II
DASAR TEORI
2.1 Defenisi Pipa
Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat pada bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.

2.2 Jenis dan Fungsi Pipa
Jenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam bangunan maupun diluar bangunan adalah:
a.    Pipa galvanis
Pipa galvanis merupakan pipa yang sering
digunakan Untuk mengalirkan air bersih


 




                 Gambar 2.2.1 : Pipa Galvanis

b.    Pipa besi tuang
Pipa besi tuang dalam pekerjaan system
salurandan pembuangaan digunakan untuk
instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini
diproduksi dengan 2” – 15” dengan
panjang 3-6 m.                                                        Gambar 2.2.2 : Pipa besi tuan
c.       Pipa tembaga
Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran
Dan pembuangan dipakai untuk instalasi air
bersih, terutama untuk instalasi air panas
karena tembaga merupakan bahan pengantar
panas yang baik, ringan, mudah disambung,
tahan terhadap karat.                                                   Gambar 2.2.3 Pipa tembaga

d.   Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)
Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :
1.      Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja
10 kg/cm2.
2.      Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2
3.      Kelas D (VU) dengan tekanan kerja                        
5 kg/cm2.
4.      Kelas C untuk saluran kabel listrik.                    Gambar 2.2.4 : Pipa PVC
5.      Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW (VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan.


2.3 Alat-alat yang diperlukan untuk Praktek Plumbing
Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :
a.      Alat Pemberi Tanda
1.      Penggores baja
Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores sebagai penandaan pengukuran pada pipa.
           
b.      Alat Sambung
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :





                                         Gambar 2.3.1 : macam-macam alat sambung

1.      Socket
·      Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)
·      Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
·      Memakai ulir dalam

2.      Elbow Galvanis
·      Digunakan untuk membelokkan aliran
·      Menggunakan ulir dalam

3.      Elbow PVC
·      Digunakan untuk membelokkan aliran pada pipa pvc

4.      Bend
·      Digunakan untuk membelokkan arah aliran
Beradius besar



 
                                                                                                  Gambar 2.3.2 : bend
5.      Tee Stuck
·      Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

6.      Reducer Elbow
·      Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan

7.      Reducer Socket
·      Digunakan untuk memperkecil aliran

8.      Cross
·      Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

9.      Barrel Union
·      Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

10.  Dop ( F )
·      Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

11.  Plug
·      Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

12.  Stop Kran ( Gate Valve )
·      Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung
·      Dipasang sebelum meteran
·      Dapat menutup /  menghentikan aliran pada saat perbaikan

13.  Kran
·      digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu


14.  Bushis
·      Digunakan untuk menyambung 2 buah
pipa yang berlainan ukuran diameternya
·      Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan
ulir dalam pada sisi dalam

                                                                                        Gambar 2.3.3 : bushis

c.       Alat Ukur
1.      Siku-siku
·      Terbuat dari baja atau stainless, mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.

2.      Roll meter
·      Digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.

d.      Alat Pemotong
1.      Gergaji Besi
·      Mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan  ada yang mempunyai dua sisi.

2.      Pipe cutter ( pipa galvanis )
·      Digunakan untuk memotong pipa tegak
lurus terhadap sumbu panjang pipa.

           Gambar 2.3.4 pipe cutter

3.      Boring Reamer
·      Berbentuk seperti bor tangan yang
berguana untuk membersihkan bram
pada bagian dalam pipa dengan
cara memasukkan reamer kedalam
pipa kemudian diputar.                                             Gambar 2.3.5 : boring reamer


e.       Alat Ulir
1.      Snay ( alat untuk mengulir )
·      Alat ini terbuat dari baja yang
 berbentuk sedemikian rupa sehingga
dapat dipakai untuk membuat ulir.
Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir.                           
                  Gambar 2.3.6 : snay

f.       Alat Penjepit
1.      Three Stand
·      Alat ini terbuat dari besi campur baja yang  
dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum
agar dapat menjepit pipa selama
pekerjaan berlangsung, kakinya terbuat
dari pipa besi yang kuat untuk menopang
bagian atasnya bila pipa terlalu panjang,
maka alat ini disertai alat untuk                      Gambar 2.3.5 : three stand
 penyanggaan  yang dapat dinaikkan dan diturunkan.
2.      Ragum Pipa
a.    Alat ini berguna terbuat dari baja
dan gunnya untuk menjepit benda kerja.


                                                                                   Gambar 2.3.6 : ragum pipa

g.      Alat Penunjang
1.      Sikat kawat
·      Berguna untuk membersihkan
bram setelah diulir
dan membersihkam
benda kerja.                                                Gambar 2.3.7 : sikat kawat

2.      Kunci pipa
·      Digunakan sebagai alat bantu dalam
pelaksanaan pekerjaan pipa.
                                                           Gambar 2.3.7 : kunci pipa

2.4 Teori Khusus

Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :
1.      Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya
2.      Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting
3.      Dari pusat fitting ke ujung uliran
4.      Dari ujung uliran ke ujung uliran

Panjang Uliran Pipa Besi Tuang
Ukuran Pipa
Panjang Uliran
Ø ½”
1,5cm
Ø ¾”
1,7cm
Ø 1”
1,9cm

Cara Perhitungan Panjang Pipa

Berikut ini adalah rumus untuk  menentukan panjang dimensi jalur pipa.
< A+ < B = 90˚
Sin A = a/c
Cos A = b/c
Tg A = a/b
                  
Luas segitiga = ½.a/b
 =
 =


2.5    Keselamatan Kerja
Ada beberapa alat safety yang digunakan pada saat praktek plumbing, yaitu :
a.    Alat Pelindung Diri
1.    Pakaian kerja standar, digunakan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya seperti tubuh teriris dan lain sebagainya
2.    Kacamata Safety, digunakan untuk melindungi mata dari potensi bahaya seperti mata kemasukan beram
3.    Sepatu Safety, digunakan untuk melindungi kaki dari potensi bahaya seperti kaki terjepit, kaki tertimpa benda berat dan kaki tertusuk benda tajam
4.    Cutton gloves, digunakan untuk melindungi tangan dari potensi bahaya seperti teriris beram




Gambar 2.5.1 : sepatu safety                                     Gambar 2.5.2 : kacamata safety
                                                                                 

b.   Area Kerja
1.    Pastikan intensitas cahaya cukup yaitu sekitar 200-500 lux
2.    Tidak ada air atau oli yang tergenang
3.    Tidak ada benda-benda yang berserakan di lantai
4.    Kelembapan area kerja sekitar 40%-50%
5.    Kebisingan area kerja sekitar 85 dBA

c.    Potensi Bahaya
1.    Tangan teriris beram hasil penguliran
2.    Mata kemasukan beram
3.    Terpeleset
4.    Tangan terjepit ragum



BAB III
JOB yang DIKERJAKAN

3.1    Membuat Klaim Kait Pipa
3.1.1 Alat dan Bahan
a.    Alat
1.    Gergaji Besi
2.    Meteran
3.    Ragum
4.    Siku
5.    Penggores Baja
6.    Palu Kayu
7.    Palu Konde

b.    Bahan
1.    Plat strip dengan tebal ±3mm

3.1.2 Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja untuk job membuat klaim kait adalah sebagai berikut :
1.        Persiapkan alat dan bahan untuk kebutuhan job membuat klaim kait.
2.        Potong plat strip dengan menggunakan gergaji besi, ukuran panjangnya 15cm.
3.        Selesai dipotong lukiskan ukurannya dengan memekai penggores baja dan siku, ukurannya sesuai gambar kerja.
4.        Lakukan pengecekan untuk ketepatan ukurannya jangan lebih atau kurang.
5.        Setelah semua ukurannya pas dilanjutkan memotong dengan menggunakan gergeji besi.
6.        Usahakan penggergajiannya dilakukan secara hati-hati jangan buru-buru agar semua ukurannya pas.
7.        Selesai proses penggergajian dilanjutkan pelengkungan kait menggunakan ukuran pipa Ø1/2”.
8.        Ditimpa dengan menggunakan pulu kayu dan palu konde.
9.        Dalam melakukan proses nomor 7 sangat dibutuhkan kesabaran agar lengkungan kaitnya benar-benar pas dengan pipa Ø1/2”.
10.    Jika semua langkah di atas dilakukan dengan benar maka selesai sudah untuk job membuat klaim kait.
11.    Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.























3.1.3 Gambar Kerja
 











Gambar kerja 1

 















Gambar kerja 2



3.2    Memotong dan Mengulir Pipa
3.2.1   Alat dan Bahan
a.       Alat
1.      Gergaji Besi
2.      Pipe Cutter
3.      Three Stand
4.      Roll meter
5.      Boring Reamer
6.      Snay
7.      Sikat Kawat
8.      Penggores Baja

b.      Bahan
1.      Pipa Ø ½” dan Ø ¾”

3.2.2   Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja untuk job memotong dan mengulir pipa adalah sebagai berikut :
Memotong Pipa
1.         Persiapkan terlebih dahulu Pipa Ø ½” dan Ø ¾” sebagai bahan yang akan dikerjakan.
2.         Jepit pipa diantar dua three stand.
3.         Potong uliran yang sudah ada pada kedua ujung pipa dengan menggunakan pipe cutter.
4.         Setelah kedua uliran ujung pipa dipotong, gunakan boring reamer untuk membersihkan bram yang ada dalam pipa.
5.         Kemudian ukur pipa tersebut dengan jarak 50cm dan tandai dengan menggunakan penggores baja.
6.         Setelah itu langkah kelima selesai, potong pipa tersebut menggunakan  gergaji besi.
7.         Dalam memotong usahakan jangan tergesa-gesa agar ukurannya pas.
8.         Kemudian ukur kembali dengan jarak 50cm dan tandai menggunakan penggores baja.
9.         Setelah itu potong lagi pipa tersebut dengan menggunakan pipe cutter.
10.     Bersihkan bram sisa pemotongan dengan boring reamer.
11.     Setelah itu potong dengan gergaji besi, begitu juga seterusnya.

Mengulir Pipa
1.        Ambil pipa yang sudah dipotong barusan dengan ukuran  50cm.
2.        Gunakan ujung yang dipotong dengan pipe cutter sebagai bagian yang akan diulir.
3.        Jepit menggunakan three stand
4.        Panjang uluran uliran untuk pipa Ø ½” adalah 1,5cm dan pipa Ø ¾” adalah 1,7cm.
5.        Gunakan snay yang sesuai dengan ukuran pipa.
6.        Ketika sedang berlangsung proses penguliran taruh sedikit oli pada bagian yang sedang di ulir agar tidak terlalu berat saat ditekan dan juga mata snay tidak patah.
7.        Lakukan secara perlahan dan hati-hati.
8.        Usakan ukurannya pas.
9.        Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur


3.3    Membuat Instalasi Pendek Tertutup
3.3.1   Alat dan Bahan
a.         Alat
1.    Pipe Cutter
2.    Kunci Pipa
3.    Ragum
4.    Boring Reamer
5.    Siku-siku
6.    Roll Meter
7.    Socket
8.    Elbow
9.    Tee Stuck
10.     Reducer Socket
11.     Barrel Union
12.     Bushis
13.     Kran

b.        Bahan
1.         Pipa Ø ½” dan Ø ¾”

3.3.1 Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah kerja untuk job membuat instalasi pendek tertutup adalah sebagai berikut :
1.      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.      Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3.      Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4.      Potonglah pipa dengan menggunakan pipe cutter.
5.      Gunakan boring reamer untuk membersihkan bram hasil pemotongan.
6.      Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai. Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket penyambung atau alat sambung lainnya.
7.      Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
8.      Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan   bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.
9.      Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
10.  Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan menggunakan test pump.

3.4    Masalah dan Solusi

a.       Masalah
1.    Seringnya salah pengukuran saat akan mengulir maupun saat akan memotong
2.    Hasil penguliran tidak rapi
3.    Snij yg digunakan kandas-kandas saat mengulir
4.    Pada saat menyambung pipa biasanya alat penyambung tidak terpasang dengan tepat

b.      Solusi
1.    Gunakan rumus perhitungan pemotongan dan penguliran jika akan memotong atau mengulir agar tidak terjadi kesalahan
2.    Agar penguliran rapi jangan memutar snij secara terus menerus, putar balik arah snij jika telah mencapai tiga kali putaran
3.    Gunakan pelumas oli saat mengulir agar snij tikad kandas
4.    Gunakan alat sambung pipa yang sesuai, lihat tabel pemilihan alat sambung.

 










BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari penguraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan praktek plumbing diperlukan konsentrasi dan ketelitian selain itu seorang plumber juga harus dapat memperhitungkan ukuran-ukuran pipa yang akan dipotong, diulir, dan disambung.
Instalasi pipa yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai dengan gambar kerja, tidak memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya tersambung dengan baik.

4.2 Saran

Agar praktek plumbing dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa sebelum melakukan praktek. Saran tersebut antara lain:
1.    Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh serta sesuai fungsinya.
2.    Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu.
3.    Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
4.    Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gunakan apabila alat tersebut merupakan alat pinjaman
5.    Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran sebaiknya diiringi dengan pemberian oli, agar hasil ulirannya baik.
6.    Utamakan keselamatan kerja.

DAFTAR PUSTAKA


Whidarto, Sri.2001,Buku Pedoman Ahli Pemasangan Pipa,Jakarta: PT Pradnya Paramita

Raswari,1986,Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan.Jakarta: UI-PRESS


Ikhsan,2014,Catatan Praktek Plumbing,Lhokseumawe: POLITEKNIK Lhokseumawe

Hamzah,2012, Membuat Instalasi Pipa pada Praktek Plumbing,Soroako: Akademi Teknik Soroako

http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html




3 comments: