BAB
I
PENDAHULUAN
Pekerjaan beton merupakan yang
berhubungan dengan konstruksi bangunan.
Bangunan mempunyai peran penting
dalam kehidupan masyarakat dan sangat mempengaruhi suasana hidup bagi setiap
individu. Untuk mencapai hasil pembuatan beton yang diinginkan tidaklah
gampang, karena pelaksanaan pembuatan dari suatu konstruksi tergantung dari
pelaksanaan di lapangan.
Dalam melakukan praktek beton ini
harus mengikuti prosedur kerja yang baik dan teratur, serta membaca dan
mengikuti gambar kerja dengan teliti agar pekerjaan tersebut hasilnya baik,
dalam hal ini diperlukan keterampilan yang tinggi dari pekerja dan juga
pengetahuan-pengetahuan tentang bangunan.
Materi-materi yang akan dipraktekkan
adalah sbb:
1. Membuat
beton decking/beton tahu
2. Membuat
pelat kebun
3. Pembesian
tulangan kolom
4. Pembesian
pelat lantai II
5. Pembesian
pondasi tapak
Pada saat bekerja diharapkan
memperhatikan keselamatan kerja:
1. Berdoa
terlebih dahulu sebelum bekerja.
2. Memakai
pakaian kerja yang lengkap.
3. Konsentrasi
pada pekerjaan.
4. Gunakan
alat sesuai dengan fungsinya, dan simpan pada tempatnya jika tidak digunakan
lagi.
5. Bertanya
kepada instruktur jika ada pekerjaan yang tidak dimengerti.
BAB
II
DASAR
TEORI
1.2 BETON
1.2.1 Pengertian
Beton
Beton adalah bahan yang
diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen Portland, air
dan udara dengan komposisi sbb:
- Semen Portland : 15 %
- Agregat kasar dan halus : 74 %
- Air : 8 %
- Udara : 3 %
Beton
mampu menahan gaya tekan tetapi tidak mampu menahan gaya tarik.
Klasifikasi Beton
1) Beton
ringan ( 1200 – 2000 kg/m3 )
Beton biasa ditambah dengan agregat
tambahan seperti perlit, terak halus, batu apung, sabak, vermikulit, skali.
2) Beton kerikil ( 2300 – 2400 kg/m3
)
Beton biasa dengan tambahan seperti pasir,
kerikil, pecahan batu.
3) Beton berat ( 2500 kg/m3 )
Beton berat dengan tambahan seperti batuan
berat, bijih besi, buangan logam.
4) Beton
bertulang yaitubeton yang mengandung batang tulangan dan rencana berdasarkan
anggapan bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya – gaya.
5) Beton
tak bertulang yaitu beton yang tidak mengandung batang tulangan.
6) Beton
prategang yaitu beton bertulang dimana didalamnya telah ditimbulkan tegangan –
tegangan intern dengan nilai dan penbagian yang sedemikian rupa sehingga
tegangan – tegangan akibat beban luar dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang
diinginkan.
7) Beton
pracetak yaitu bagian – bagian beton bertulang atau tak bertulang yang dicetak
dalam kedudukan akhirnya didalam konstruksi.
1.2.2 Bahan – bahan Beton
1) Semen
Portland atau PC sebagai bahan pengikat.
2) Agregat
halus harus terdiri dari dari butir – butir yang tajam dan kasar, disamping itu
juga harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh –
pengaruh cuaca seperti terik matahari. Agregat halus tidak boleh mengandung
Lumpur lebih dari 5 % dan harus terdiri dari beragam ukurannya.
3) Agregat
kasar dapat berupa kerikil atau batu pecah, umumnya berdiameter lebih dari 5
mm. agregat kasar harus terdiri dari butir – butir yang keras, tidak berpori
dan tidak mengandung zat – zat relative alkali.
4) Air
yang digunakan tidak boleh mengandung minyak, garam dan bahan – bahan lain yang
dapat merusak beton atau baja tulangan. Jumlah air yang digunakan dapat
ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat.
1.2.3 Bahan
Pembantu
1) Water
redukcer digunakan untuk memperbaiki workability, mempertinggi kuat tekan dan
menstabilkan keawetan.
2) Accelator
digunakan untuk mempercepat proses hidrasi semen, perlambatan berlangsung 1 – 3
jam.
3) Super
plasticizer digunakan untuk menambah workability beton, mempertinggi kuat
beton, dan membuat beton mampu memadat sendiri.
4) Air
entraining agent digunakan untuk mengontrol kadar udara dalam beton, menambah
keawetan beton, mencegah terjadinya segregasi dan bleending serta menambah
kerapatan air.
5) Pikmen
digunakan untuk memberi warna pada beton.
1.2.4 Keuntungan
dan Kerugian dari Beton
1) Keuntungan
§ Dapat
dibuat dalam segala bentuk konstruksi
§ Mampu
memikul beban yang berat
§ Tahan
terhadap temperature yang tinggi
§ Biaya
pemeliharaan yang kecil
§ Tahan
gempa dan tahan karat
2) Kerugian
§ Bentuk
yang sudah dibuat sulit untuk diubah
§ Pelaksanaan
pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
§ Mempunyai
berat yang sangat besar
§ Daya
pantul suara yang besar
1.3 PEKERJAAN
BETON
Pengadukan Beton
Pada saat pengadukan
dilakukan,dalam penuangan bahan kerikil harus didahulukan kemudian diatasnya
tuang pasir dan terakhir semen PC, dan selanjutnya diaduk tanpa air. Setelah
adukan merata siram adukan dengan air hingga meresap dan aduk hingga airnya
merata.
Pengangkutan Beton
Yaitu mengantarkan adukan
beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran.
Pengecoran
Pengecoran adalah menuang
adukan beton kedalam bekistinghingga terisi penuh. Karena pengecoran merupakan
salah satu factor yang menentukan mutu beton maka pelaksanaan pengecoran tidak
boleh sembarangan. Pengecoran hendaknya dilakukan secepat mungkinsetelah
pengadukan dan terisi penuh oleh adukan beton.
Pemadatan
Pemadatan bertujuan untuk
memperkecil rongga – rongga udara didalam beton. Dengan cara ini bahan akan
saling mengisi celah – celah yang kosong. Dengan pemadatan dapat meningkatkan
sifat dari beton seperti kekuatan tekan, keawetan, kerapatan air dll.
Pembongkaran dilakukan setelah
± 28 hari, pada konstruksi tertentu dibongkar lebih awal yaitu pada konstruksi
yang tidak tergantung seperti pondasi, kolom dll.
1.4 PEKERJAAN
TULANGAN
Pemotongan
Berdasarkan daftar
pembengkokan, panjang pasaran baja beton dipotong seekonomis mungkin dalam
panjang tertentu. Persiapan untuk melakukan pemotongan sesuai dengan ukuran
sebelum dipotong batang tulangan ditandai dengan kapur. Pemotongan dilakukan
batang perbatang. Panjang yang dipotong adalah panjang total menurut daftar
pembengkokan ditambah dengan panjang kait. Panjang pasaran tulangan adalah 6 m,
9 m, 12 m.
Kait
Jenis – jenis kait :
§ Kait
penuh dengan panjang 4d atau 4dp
L = a + 8d
§ Kait
miring dengan panjang 5d atau 5dp
L = a + 8d
§ Kait
tegak/lurus dengan panjang 5d atau 5dp
≥ 6d / ≥ 5 cm
dimana d adalah diameter batang polos dan dp
adalah diameter batang yang diprofilkan.
Penulangan : jumlah penulangan dalam komponen
beton bertulang dari suatu struktur pemikul beton bertulang.
Penulangan memanjang adalah penulangan pada arah
melintang dari unsur pemikul.
Tulangan utama adalah batang pada arah memikul
dengan atau tanpa kait.
Tulangan utama bengkok adalah batang pada arah
memikul dengan bengkokan keatas atau kebawah.
Tulangan tambahan adalah batang yang
biasanyadipakai pada tempat tertentu untuk menerima tegangan local.
Tulangan penjarak adalah batang yang tidak pada
arah utama/pemikul.
Sengkang/begel adalah batang melintang terutama
pada balok dan kolom untuk mengatasi tegangan geser yang terjadi dan untuk
mengikat tulangan utama.
Mengikat Baja Beton
Tipe pengikatan pada besi
tulangan:
§ Pengikatatan
silang, digunakan untuk menghubungkan batang – batang yang bersilangan.
§ Pengikatan
sadel, digunakan untuk menghubungkan sengkang – sengakang dengan 4 batang
tulangan.
§ Pengikatan
rangkap/dobel, pengikatan ini lebih kuat.
Pemasangan tulangan
Adapun hal – hal yang
berhubungan dengan pemasangan tulangan :
§ Tulangan
harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling dan karat lepas serta bahan –
bahan lain yang mengurangi daya lekat.
§ Tulangan
harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama penecoran tidak
berubah tempatnya.
§ Perlu
perhatian khusus terhadap ketepatan tabal penutup beton. Untuk itu tulangan
dipasang dengan penahan jarak terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu
beton yang akan dicor. Penahan – penahan jarak dapat berbentuk blok – blok yang
tinggi. Perlu juga diperhatikan ketepatan letak dari tulangan – tulangan pelat
yang dibengkok yang harus melintasi tulangan yang berbatasan.
TABEL PEMBESIAN
Jenis Ø (mm)
|
Berat nominal /satuan panjang
|
||
Polos
|
Deform
|
Kg/m
|
Kg/12m
|
P6
P8
P9
P10
P12
P14
|
D6
D8
D9
D10
D12
D14
|
0.222
0.395
0.499
0.617
0.888
1.210
|
2.66
4.74
5.99
7.40
10.66
14.52
|
BAB III
JOB
1
MEMBUAT
BETON TAHU (DEKING)
B.
Peralatan yang digunakan
1. Sekop
2. Rol
meter
3. Pemadat
4. Palu
5. Paku
6. Ruskam
7. Gunting
kawat
8. Tang
9. Ember
C. Bahan yang digunakan
1. Semen
2. Pasir
3. Air
4. Plastik/kertas
semen
5. Kawat
Ø 1mm panjang 20 – 25 cm
6. Papan
untuk membuat mal
D. Langkah kerja
1. Siapkan
peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Cari
lokasi pekerjaan.
3. Buat
bekisting ukuran 60 x 60 x 4 cm menggunakan
papan.
4. Periksakan
ukuran bekisting dan beri tanda pada bekisting., sesuai dengan ukuran beton
deking.
5. Letakkan
bekisting diatas kertas semen atau plastic.
6. Siapkan
kawat pengikat tulangan dengan ukuran 20 cm sebanyak 144 buah kawat. Bentuk
kawat tersebut dengan memutir kedua ujung kawat
7. Lakukan
pengayakan pasir.
8. Campuran
1:2 (1 bagian semen dan 2 bagian pasir hingga homogen).
9. Tuangkan
semen, pasir dan air dengan perhitungan volume beton tahu (deking).
10. Adukan
yang telah siap, dihitungkan pada cetakan yang telah dibuat serta diberi alas
kantong semen yang telah dibasahi.
11. Beton
deking yang akan dibuat mempunyai ukuran penampang 5 x 5 cm.
12. Ratakan
permukaan beton dengan sendok semen.
13. Biarkan
hingga genangan air tidak tampak di atas permukaan adukan.
14. Bentuklah
menjadi potongan-potongan 5 x 5 cm, berdasarkan tanda yang sudah diberikan
sebelumnya.
15. Masukan
kawat kedalam adukan ¾ bagian tebal (panjang kawat yang telah di bentuk 20 cm )
16. Biarkan
adukan mengeras (± 1hari), setelah itu buka bekisting secara perlahan. Pisahkan
beton satu per satu.
Volume beton tahu (deking)
:
Dik :
P = 60 cm.
L = 60 cm.
T = 2,5 cm.
Fas (factor air semen) = 0,5
Factor gembur = 1,85
Penye
:
Volume acuan : p x l x t
: 60 cm x 60 cm x 4 cm = 14400 cm3 = 14,4 liter.
Perbandingan yang digunakan : 1 : 2.
Maka, volume acuan x factor gembur.
14,4 liter x
1,85 = 26,64 liter.
Volume semen :
Pc : 1/3
x 26,64 liter = 8,88 liter.
Ps : 2/3
x 26,64 liter = 17,76 liter.
Air : fas
x volume semen.
0,5 x 8,88 = 4,44 liter.
Kontrol :
26,64 = pc + ps
26,64 = 8,88 + 17,76
26,64 = 26,64.
JOB V
PEMBESIAN PONDASI TAPAK
A. Peralatan yang digunakan
1. Rol
meter
2. Kakak
tua
3. Gunting
kawat
4. Bending
5. Tang
C. Bahan yang digunakan
1. Besi
Ø 8 mm
2. Besi
Ø 5 mm
3. Kawat
Ø 1mm
4. Beton
tahu
5. Kapur
tulis
D. Langkah kerja
1. Siapkan
peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan
pemotongan dan pembengkokan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
3. Bengkokan
batang – batang tulangan tersebut seperti pada lembar kerja.
4. Rangkaikan
jaringan tulangan sesuai dengan bentuk pondasi dan ikatlah dengan kawat.
5. Periksa
ketegakan, kelurusan dan kesikuannya dari pangkal kolom pada pondasi tapak
tersebut.
Penulangan Kolom
Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada lantai 6 digunakan kolom
tipe K1 dengan mutu beton K400 untuk kolom persegi (750 cm x750 cm), sengkang
D10-125 (Tumpuan) & D10-250 (Lapangan), panjang overlap sebesar 1,3Ld.
Tulangan kolom dikerjakan pada workshop pembesian (tulangan kolom pre-cast)
lalu untuk diangkat dengan mengunakan tower crane dan kemudian dipasang.
Langkah
pekerjaan pembesian tulangan kolom adalah sebagai berikut:
1. Membuat gambar kerja untuk
pembesian kolom yang dilakukan di site engineering.
2. Membuat bending list pekerjaan
pembesian kolom dan membuat ijin kerja pembesian kolom di site office.
3. Menyiapkan perlengkapan K3LM yang
akan dikenakan para pekerja saat di los kerja pembesian.
4. Para pekerja membuat marking as dan
dimensi kolom yang akan dikerjakan dilapangan.
5. Di los kerja pembesian, para
pekerja memasang besi beton tulangan (setelah dipabrikasi) sesuai dengan
jumlah, panjang, diameter dan posisinya.
Kemudian pekerja memasang pembesian sengkang sesuai jumlah dan jaraknya,
lalu diikat dengan kawat beton.
6. Untuk menjaga kelurusan/
vertikaliti besi tulangan kolom, maka dipasang kawat penahan sementara pada
bagian atas dan bawah tulangan kolom dan juga memasang konduit/ sparing-sparing
pipa dab atau block out,bila mana ada pekerjaan terkait
7. Setelah pekerjaan penulangan
selesai, kemudian seluruh tulangan dicek kembali diameternya, jumlah dan jarak
sengkangnya.
8. Di lapangan para pekerja memasang
beton deking yang dikelilingi besi kolom dengan jarak maximum 2 m lalu
membersihkan kotoran dan sisa kawat sebelum ditutup bekisting.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMaaf 1,85
ReplyDelete